Tes Inteligensi Kolektip Indonesia Tinggi
( TIKI T )

Sejarah TIKI-T

          Pada tahun 1977 di Indonesia dikembangkan sebuah alat tes inteligensi yang disebut dengan Tes Inteligensi Kolektip Indonesia Tingkat Tinggi(TIKI-T).   TIKI-T   merupakan hasil kerjasama antara Universitas Padjadjaran dengan  Vrije Universiteit   Belanda.   TIKI -T ditujukan bagi siswa kelas 3 SMP hingga  kelas  3  SMA.  TIKI-T terdiri   dari   12   subtes 

Penggunaan TIKI-T

          Penggunaan   TIKI-T   di Indonesia antara lain untuk mahasiswa dan orang dewasa.

Prinsip Dasar

          Sebagai sebuah alat ukur psikologis,  TIKI-T tidak  dapat dilepaskan dari tiga prinsip yang mendasari sebuah tes psikologi, yaitu  validitas,  reliabilitas, dan standardisasi (Firmin, Hwang, Burger, Sammons, & Lowrie, 2005). Reliabilitas merujuk pada konsistensi sebuah pengukuran ketika prosedur sebuah tes diulang kembali (AERA, APA, NCME,  1999). Konsep  kedua adalah validitas, yaitu bahwa suatu tes  harus mengukur apa yang ingin diukur, sebuah estimasi seberapa baik sebuah tes mengukur apa yang ingin diukur (Cohen & Swerdlik, 2005; Firmin, Hwang, Burger, Sammons, & Lowrie, 2005).

Konsep yang ketiga adalah standardisasi. Standardisasi merupakan sebuah patokan yang diperlukan dalam administrasi tes, yaitu kondisi dimana seharusnya tes diadministrasikan sesuai dengan kondisi saat proses penormaan tes. Sehingga ketika sebuah tes dilakukan oleh orang lain dengan  proses  yang  sama, hasilnya akan cenderung ekuivalen (Firmin, Hwang, Burger, Sammons, & Lowrie, 2005).

Subtes TIKI T

          12 subtes TIKI-T, yaitu :

a.       Berhitung Angka

b.      Gabungan Bagian

c.       Hubungan Kata

d.      Abstraksi non verbal

e.       Deret Angka

f.        Meneliti

g.       Membentuk Benda

h.       Eksklusi Kata

i.         Bayangan Cermin

j.        Analogi Kata

k.      Bentuk Tersembunyi

l.         Pembentukan Kata